1 Syawal 1438 H

Author: Kedai Barang Antik / Labels:


Hari ini segalanya terasa indah andai semua salah dan khilaf terhapus dengan ikhlas.


Selamat Idul Fitri 2018, Mohon Maaf Lahir Bathin.

Sepasang Kursi China Peranakan

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Berburu sepasang bangku bergaya China Peranakan semacam ini, bukanlah perkara mudah. Memiliki kualitas yang terjaga dalam originalitas, tak banyak yang tersisa dari desain kursi kuno ini.

Jenis pernik perabot China Peranakan periode awal tahun 1910-an ini menjadi langka di tingkat yang mengkhawatirkan, hampir mustahil untuk menemukan dalam kondisi baik dan utuh seperti ini.

Walau kursi ini dibuat lebih dari 90 tahun yang lampau dengan paduan cita rasa Eropa, namun kursi ini masih sangat nyaman dipakai hingga masa kini. Dengan beberapa pengaturan sudut yang tepat, Anda akan mendapatkan sebuah penempatan yang dapat dinikmati oleh setiap mata yang memandang.

Dalam perjalanan waktu koleksi warisan kemewahan gaya China Peranakan masa kolonial seperti ini perlahan mulai jarang ditemui, sehingga saya kini semakin berhati-hati menyimpannya.

Keindahan desain sepasang kursi bergaya China Peranakan ini masih menarik untuk dipandang hingga kini.  Kita bisa menggali lagi kenangan dan sejarah yang tak lekang oleh masa.

Originalitas menjadi jaminan bagi karya seni dari masa lalu yang layak untuk dikoleksi. Perabot ini merujuk pada kelas masyarakat menengah atas, yang dahulu sempat prominen dimasanya.

Konstruksi lengkung kayu solid, tak hanya dianggap klasik namun sekaligus memiliki citarasa seni. Pola geometris tersebut merupakan sebuah sintesis dari budaya Timur dan Eropa.

Memanfaatkan kualitas kayu jati solid bidang lengkung yang lebar, hal itu dapat dilihat pada alas duduk dan sandaran tangan kursi. Ketegasan garis-garis struktur kayu itu sendiri sekaligus digunakan sebagai kekuatan visual artistiknya. 

Kehadiran koleksi perabotan masa Dutch East Indies ini bisa memeriahkan tatanan ruang tamu anda. Kelebihan lain dari kursi Peranakan tersebut bisa masuk dalam segala style desain interior.

Koleksi perabotan tua ini telah mampu meninggalkan jejaknya sebagai suatu masterpiece perabotan bergaya China Peranakan. Jejak-jejak perabotan masa kolonial karakteristiknya yang kuat sebagai langgam yang mudah dikenal.


Akulturasi Perabot Peranakan di Nusantara...

Koleksi sepasang perabot kursi bergaya Peranakan ini adalah wajah sebuah peradaban. Konservasi dan upaya perlindungan terhadap benda perabot peninggalan kolonial dalam hal ini lebih menekankan pada penggunaan kembali agar tidak terabaikan dan lalu musnah ditelan perkembangan zaman.

Mungkin, perabot kursi tua ini tak menarik bagi para sebagian orang yang biasanya mencitrakan sebuah perabotan modern kekinian namun, di mata kolektor pernik Dutch East Indies, paduan gaya Indo-Eropa, dan Tionghoa yang melekat dengan elegan di perabot tua ini menjadi magnet yang mempunyai pesona tersendiri.

Meski bekas, kualitasnya masih sangat terjaga. Sungguh menarik dan mengundang decak kagum
Tidak hanya secara fisik dan visual semata, namun menjadi refleksi zaman yang masih tampak indah hingga sekarang.

Ketegasan garis-garis struktur kayu itu sendiri sekaligus digunakan sebagai kekuatan visual artistiknya. Bahwa semua elemen pembentuk struktur kayu merupakan perwujudan gaya China Peranakan pada era kolonial Belanda.

Jika dicermati kursi yang berukuran T.103 cm (46 cm) x P.50 cm x L.54 cm ini merupakan karya pertukangan yang sangat detail, langka dan datang dari keterampilan yang tinggi. Gaya desainnya merupakan perpaduan antara tuntutan fungsionalitas dan estetika.

Meski demikian, gaya Peranakan juga memberikan kesan berkelas, pasalnya banyak digunakan di rumah-rumah landhuis dan kapitan Tionghoa.

Bagi Anda yang mulai bosan dengan gaya mendandani ruang yang begitu-begitu saja, gaya Peranakan bisa jadi inspirasi.