Chamber Candle Lamp Art Nouveau

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Identifikasi visual berupa wanita cantik, bentuk-bentuk organis, garis tumbuhan, dan garis liuk yang feminim.

Koleksi tempat lilin kolonial ini mengingatkan akan kamar seorang nonik Belanda pada masa lampau.

Art Nouveau menggoreskan garis dan pola rancangan berbagai perabotan dalam kebutuhan sehari-hari.

Walaupun konvensional demikian kecermatan dan ketelitian tampak dengan standar keahlian tinggi.

Gayanya yang rumit, namun terkadang menyimpan makna tinggi bagi setiap orang yang melihatnya.

Ia seolah bentangan jalan menuju masa lalu yang megah dengan karya seni tinggi. 

Terdapat stamp yang memiliki reputasi baik, bukti jejak kejayaan yang mewakili lapisan sejarahnya. 


Warisan Kemewahan Gaya Kolonial...

Orang-orang Eropa yang menetap di berbagai kota di Indonesia merasakan kehidupan yang nyaman di negara tropis yang hangat, karena sebelumnya mereka tinggal di negara sub-tropik yang kekurangan cahanya matahari.

Bahkan mereka menyebut Indonesia sebagai Mooi Indie atau Hindia yang cantik, yang nyaman sebagai tempat tinggal. Era itu disebut sebagai masa keemasan eksotik Hindia Belanda.

Sebuah lampu meja tempat lilin yang mempunyai ukuran T.7 cm x diameter 7 cm ini merupakan peninggalan kolonial pada era Dutch east Indies, sebagai simbol kekuasaan, status sosial, dan kebesaran penguasa saat itu.

Tentunya lebih banyak noni-noni dan tuan-tuan Belanda yang menggunakan lampu jenis ini pada rumah-rumah penguasa wilayah pada masa itu.

Koleksi ini bisa dikatakan mengungkap perjalanan kultural yang bersifat romantis nostalgis. Tertarik memilikinya ? SOLD OUT

Lampu Katrol Caping

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Sebuah potret masa lampau, menjadi daya tarik dari masa ke masa. Tampak lampu katrol diandalkan sebagai penerangan, juga bisa jadi sumber inspirasi bagi anda.

1 set lampu katrol klasik bernuansa masa lampau ini boleh saja dilupakan tapi pesonanya ternyata tetap menggoda, bahkan memberi nilai estetika pada ruangan.

Lampu caping "kerucut" diameter 26 cm ini penampilannya lebih kontemporer, desain yang tak lekang dimakan waktu.

Sayangnya, keberadaan elemen bernuansa masa lampau itu kini terbilang langka dan susah ditemukan. 

Desain "bandul" memiliki sentuhan cita rasa seni menjadi daya tarik dari masa ke masa, dan masih cantik untuk ditampilkan.


Lampu Hindia Belanda : Keunikan Yang Tak Tergantikan....

Memiliki koleksi lampu yang telah lalu dan berusia cukup lama, misalnya, 90 tahun lebih, merupakan sebuah keuntungan tersendiri.

Bila dicermati, koleksi 1 set lampu katrol caping porselen ini bisa memberi banyak cerita, meski tanpa kata-kata.Anda akan merasakan nuansa masa lalu yang unik di dalamnya.

Penempatannya disesuaikan dengan peruntukan lampu dan fungsi ruang, bahkan memberi nilai estetika pada ruangan, Ini agar efeknya sesuai dengan karakter ruang dan kemungkinan intensitas cahayanya pun disesuaikan dengan dimensi ruang.

Koleksi lampu ini mampu menghadirkan kerinduan dan mengingat kenangan manis di masa lalu yang disesuaikan dengan iklim dan teknik bangunan di Hindia Belanda pada waktu itu.

Zaman boleh berganti, namun perabotan tua masih dibutuhkan dan digemari orang hingga abad ini. Perpaduan yang serasi antara nostalgia akan era yang telah lama berlalu benar-benar bisa membuat anda merasa seolah berada di zaman kolonial. SOLD OUT

Jewellery Tray Art Nouveau

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Koleksi ini masih memancarkan kilau yang mempesona keindahan dan kecantikannya, walau usianya tergolong renta.

Koleksi ini merupakan koleksi turun-temurun, yang di Indonesia kini nyaris tak ada lagi pemiliknya. 

Kedalaman nilai sejarah, kenangan, dan apresiasi membawa kesadaran untuk mengkoleksi pernik dari masa lampau ini.

Motif sulur bergaya Art Nouveau ini karakteristiknya yang kuat sebagai langgam yang mudah dikenal.

Pengaruh Eropa dapat juga terlihat pada penggunaan motif Art Nouveau dalam ornamentasi.

Gaya Art Nouveau sungguh mempesona dengan model yang berkembang pada masa kolonial.


Art Nouveau, Langgam Alami Dalam Bingkai Dekoratif...

Perabotan lama selalu mengundang perhatian karena bentuknya yang unik. Namun jika merunut sejarahnya, koleksi ini muncul saat nusantara sedang dalam masa penjajahan kolonial Belanda.

Tentu barang lama yang secara kualitas jelas tidak diproduksi sembarangan, selain kilaunya adalah desainnya yang unik. Berbahagialah jika anda masih menyimpan pernik langka ini.

Tidak hanya secara fisik dan visual semata, namun menjadi refleksi zaman yang masih tampak indah hingga sekarang. mempunyai ukuran P.34 cm x L.13 cm x T.16 cm simbol kemewahan pada jaman dahulu.

Sudah jarang khan melihat nampan perhiasan ala nyonya dan meneer Belanda yang semacam ini ? Tertarik memilikinya ??

Wine Glasses " PORT STEUR - TJAP MERAK "

Author: Kedai Barang Antik / Labels: ,

Bagi penikmat anggurnya, mereka adalah simbol pemanjaan dorongan hedonistis.

Gaya desain grafis Indies di masa kolonial Hindia Belanda sebagai bagian dari identitas lokal.


Menjadi Saksi Zaman, Hedonisme Era Hindia Belanda...

Dunia hewan sering menjadi sumber merek-merek lama untuk produk yang menyasar rakyat kebanyakan. Sebuah kalimat gaya lama warisan tuturan Melayu zaman Hindia Belanda, " PORT STEUR - TJAP MERAK ". Jika melihat desain, produk itu tampaknya barang warisan zaman dulu

Jika dilihat dari penataan tipografi huruf, seimbang dan memiliki kerterbacaan yang jelas. Mencerminkan kesederhanaan gaya hidup dan cara berpikir masyarakat tempo doeloe.

Gaya desain dari plakat dalam bentuk secara visual terpengaruh “Hollandsch denken en Hollandsch inzicht” (berfikir dan berpandangan ala Belanda) :

Jika melihat desain, tampaknya gaya desain grafis Indies berkembang di masa kolonial Hindia Belanda sekitar dekade 1915 an.

Ada hal menarik dari pembuatan tipografi huruf ini meggunakan teknik cat bakar enamel, ditandai dengan adanya tekstur yang menonjol dan jika dipegang atau diraba.

Gelas anggur iklan dengan ukuran T.13 cm ini unik untuk dikoleksi. Tapi di mata saya label iklan ini tetap indah. Sebuah gaya yang naif sekaligus memancarkan kejujuran. Apa adanya.

Vases Art Nouveau

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Jika dicermati desain dan tekstur dengan ornamen yang ditonjolkan merupakan ciri khas produk Eropa masa lampau.

Namun jika merunut sejarahnya, koleksi ini muncul saat nusantara sedang dalam masa penjajahan kolonial Belanda.

Kita bukan hanya menikmati aspek estetika melainkan juga nilai arkeologisnya. 

Letakkan saja di meja kerja atau coffee table, kreasikan sesuai dengan keinginan anda.


Membalut Romantisme Vas Nonik Belanda....

Langgam gaya Art Nouveau menjadikan vas bunga ini terkesan antik dan aristocratic, sebagai simbol kekuasaan, status sosial, dan kebesaran penguasa saat itu.

Vas bunga bernuansa masa lampau yang mempunyai ukuran P.16,5 cm x L.9 cm x diameter alas 6,5 cm itu kini terbilang langka dan susah ditemukan. Bagi sebagian orang, masa lalu menarik untuk dikenang dan ditampilkan kembali.

Zaman boleh berganti, namun perabotan tua masih dibutuhkan dan digemari orang hingga abad ini. Artinya, masa lalu tidak sama dengan ketinggalan zaman, bukan ? Justru sebaliknya, masa lalu itu selalu abadi.

Gunting Art Nouveau

Author: Kedai Barang Antik / Labels:

Kini, setelah gunting jahit semacam ini tidak lagi diproduksi, justru banyak orang memburunya.

Kesan pada masa lampau inilah yang banyak membuat orang dibuat tersenyum oleh nostalgia. 

Keluwesan pola lengkung asimetris bagian tangan gunting ini merupakan karakteristik perabot Art Nouveau.

Gunting jahit mungil ini masih berfungsi sebagaimana mestinya, walau usianya tergolong renta.


Gunting Jahit : Sebuah Jejak Kebudayaan Eurasia (Eropa Asia) 

Generasi Nyonyah yang terdahulu masih memakai pakaian kebaya dan kain sarong sebagaimana yang dipakai oleh orang-orang pribumi. Kini gunting jahit klasik yang berukuran P.9 cm jenis ini tentu saja sudah jarang kita temui.

Menjahit atau setidaknya memotong pola merupakan kecakapan yang diperlukan oleh perempuan-perempuan Eropa yang akan pergi ke Hindia Belanda.

Tetapi dalam kenyataannya perempuan-perempuan Eropa lebih menyukai pakaian mereka dijahitkan oleh pembantu-pembantu mereka yang berasal dari pribumi.

Fungsinya pun tak hanya untuk menjahit dan menggunting, namun sebagai aksesori atau pajangan yang antik bernilai seni tinggi.

Apalagi, kenangan yang dibawa peralatan menjahit itu membawa sensasi tersendiri bagi mereka yang mampu mengapresiasi profesi penjahitsebagai bagian dari identitas kearifan lokal.